Aktivitas beberapa gunung berapi akhir-akhir ini tentu mengisyaratkan kita sebagai manusia untuk lebih mawas diri, bersiap, dan terus belajar untuk lebih memahami alam sekitar kita. Sebuah contoh kecil adalah Gunung Soputan di Minahasa yang terus-menerus membingungkan para ahli dengan aktivitasnya yang ganjil dan tak henti-hentinya. Kemudian juga Anak Gunung Krakatau yang semakin menunjukkan gejala aktif. Bahkan hari ini sempat menyemburkan abu sampai ratusan meter tingginya. Semua aktivitas-aktivitas itu jangan pernah dianggap remeh.
Kita dapat membaca, mempelajari, dan meyakini bahwa ada begitu banyak gunung berapi yang sangat berbahaya di dunia ini. Tapi ada juga yang bukan hanya berbahaya melainkan luar biasa berbahaya dan ganasnya tatkala ia meletus. Gunung Tambora misalnya, adalah salah satu gunung yang ledakannya termasuk paling dahsyat di dunia (VEI 7). Ada juga ledakan gunung Tanpo di Finlandia yang maha dahsyat itu. Tapi yang paling terkenal walaupun masih kalah dahsyat dibanding ke dua gunung tadi, adalah Gunung Krakatau (VEI 6) yang berada di Selat Sunda Ia lebih dikenal dan terkenal diolehkarenakan Gunung Krakatau meletus ketika populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, bahkan juga telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang.